Jenis-Jenis Tuturan (KLS XI)

Selasa, 23 Mei 2017



Jenis-Jenis Tuturan
Jenis tuturan/laporan lisan dapat disajikan dengan metode-metode:
1.      Naratif, laporan yang menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca/pendengar seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan.
2.      Deskriptif, laporan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca/pendengar merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan.
3.      Ekspositoris, laporan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi agar pembaca/pendengar mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.
4.      Argumentatif, laporan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca/pendengar meyakininya.
5.      Persuasif, laporan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca/pendengar. Laporan ini memerlukan data sebagai penunjang.

Laporan lisan dapat pula disampaikan dengan rangkuman/ringkasan. Ringkasan laporan mempunyai tujuan membantu pembaca yang sibuk dan ingin membaca laporan secara keseluruhan tetapi mengharapkan ikhtisar terlebih dahulu.
Ada dua macam panjang ringkasan yang lazim dipakai: 
Satu paragraf (50 sampai 100 kata) dan satu halaman (300 sampai 400 kata). Ringkasan satu paragraf untuk surat edaran dan sejenisnya, sedangkan ringkasan satu halaman biasanya untuk komersial.

Jenis-jenis paragraf argumentasi

Senin, 22 Mei 2017



Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
  1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
  2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
  3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
  4. Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis paragraf argumentasi:
  1. Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
  2. Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Contoh Pola Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
  3. Pola Hubungan Sebab Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

JENIS-JENIS PARAGRAF (KLS XI)

Kamis, 18 Mei 2017




1.                   Paragraf Narasi
Adalah menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.

Contoh:
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

2.      Paragraf Deskripsi
Adalah enggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.

Contoh:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.

3.      Paragraf Eksposisi
Adalah menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan member informasi (menambah wawasan).

Contoh:
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.

4.      Paragraf Argumentasi
Adalah mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta

Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

5.      Paragraf Persuasi
Adalah karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.

Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.


Menyampaikan Laporan dan Presentasi Lisan (MATERI KLS XI)

Selasa, 16 Mei 2017



A.  BERBICARA
Menyampaikan Laporan dan Presentasi Lisan

Laporan adalah segala sesuatu yang dilaporkan. Laporan ini dapat berupa laporan tertulis ataupun laporan lisan. Laporan lisan mempunyai  kelebihan, yaitu cepat dan murah, dibandingkan laporan tertulis. Laporan lisan disampaikan sesuai dengan situasi.
Cara Penyampaian Laporan
Cara penyampaian laporan lisan dapat  menggunakan pola antara lain:
1.      Urutan waktu, misalnya melaporkan kegiatan dimulai dari hari pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
2.      Urutan tempat, misalnya melaporkan hasil kunjungan ke perusahaan penerbitan.
3.      urutan umum-khusus, misalnya kita melaporkan hasil kunjungan ke pabrik.
4.      Urutan khusus-umum, misalnya melaporkan hasil percobaan. Laporan dapat dimulai dari deskripsi data, analisis data, lalu simpulan.
5.      Urutan klimaks, misalnya melaporkan pengalaman yang mengesankan.
6.      Urutan antiklimaks, misalnya melaporkan kecelakaan.
7.      Urutan sebab-akibat, misalnya melaporkan bencana banjir.
8.      Uraian akibat-sebab, misalnya melaporkan bencana kebakaran.
9.      Urutan penyelesaian masalah, misalnya melaporkan kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Hal-Hal yang Dilaporkan
Hal-hal yang dapat dilaporkan dalam laporan lisan, antara lain berupa fakta, keadaan, peristiwa, dan rangkuman.

NOVI PURNAMAWATI Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Provided By Free Blogger Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates